Bojong – Seiring dengan selesainya pengerjaan perbaikan dan peningkatan kualitas sejumlah ruas jalan, kondisi jalan mantap di Kabupaten Tegal diperkirakan mampu menembus angka 82 persen akhir tahun ini. Angka ini naik tiga persen poin dari kondisi jalan mantap tahun 2022 lalu yang sebesar 79 persen. Informasi tersebut disampaikan pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahardjo usai meninjau progres pekerjaan pembangunan jalan bersama Bupati Tegal Umi Azizah di wilayah Kecamatan Bojong, Jumat (29/09/2023).
Menurut Teguh, perkembangan penyelesaian pekerjaan perbaikan jalan dari pendanaan APBD Kabupaten Tegal sudah mencapai 80 persen dan diperkirakan selesai 100 persen di akhir bulan Oktober nanti. Sementara pekerjaan peningkatan kualitas jalan ruas Warureja-Kedungjati dari pendanaan APBD Provinsi Jawa Tengah ditargetkan selesai awal November 2023.
“Akhir tahun ini akan kita kalkulasi kondisi jalan mantap di Kabupaten Tegal. Jika mendasari angka tahun kemarin yang 79 persen, maka tahun ini kita perkirakan angkanya 81 sampai 82 persen,” ujarnya.
Teguh pun menuturkan, tahun ini pihaknya menganggarkan Rp60 miliar untuk perbaikan jalan dan jembatan, termasuk 18 paket yang proses pengadaanya melalui proses lelang. Sedangkan pengadaan paket pekerjaan perbaikan jalan dengan nilai di bawah Rp200 juta dilakukan melalui e-katalog.
Terkait dengan itu, progres pekerjaan yang melalui pengadaan langsung e-katalog sudah hampir 95 persen. Sementara lima dari 18 paket pekerjaan dari proses lelang sudah selesai 100 persen, selebihnya 13 paket masih dalam tahap pengerjaan.
“Alhamdulillah, sejauh ini kita tidak menemui kendala terkait proses pengerjaan konstruksi oleh penyedia jasa. Progresnya dari pemantauan kita juga terbilang tepat waktu sesuai dengan target,” ungkap Teguh.
Ditemui di tempat yang sama, Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan dirinya baru saja meninjau tiga ruas jalan yang sedang diperbaiki melalui pendanaan APBD Kabupaten Tegal 2023, yaitu ruas Babakan-Karangmulya senilai Rp950 juta, ruas Bojong-Sokasari senilai Rp787 juta dan ruas Senggang-Sumbaga senilai Rp950 juta.
Ruas Senggang-Sumbaga dikerjakan secara bertahap dan tahun ini belum bisa 100 persen terhubung sempurna karena masih ada sekitar 100 meter lagi yang belum bisa dikerjakan. Meski demikian, Umi menuturkan jika warga sudah bisa memfungsikannya sebagai jalan alternatif Balapulang-Bumijawa melalui pertigaan Clirit.
“Saat ini kita sedang proses pengadaan tanahnya kira-kira 100 meter panjang jalan. Nah, ada dua pemilik tanah yang belum mau menjual tanahnya, padahal itu tanah itu kita harapkan bisa dilepas pemiliknya untuk kepentingan publik. Ada memang tanah di sebelahnya, tapi posisinya rawan karena berada di jalur patahan. Kalau dipaksakan dibangun di sana, khawatirnya ambles lagi dan kita tidak ingin buang-buang uang karena ini,” ungkapnya.
Sementara ruas jalan Bojong-Sokasari sudah siap difungsikan awal Oktober ini. Ruas jalan yang menghubungkan antara Desa Sokasari Kecamatan Bumijawa dengan Kecamatan Bojong ini pengerjaannya cukup lama hingga beberapa tahun. Hal tersebut karena pihaknya perlu membuka lahan dan melakukan perkerasan jalan sebelumnya.
“Alhamdulillah, meski pengerjaannya butuh waktu lama, akhirnya kita bisa sama-sama wujudkan jalan mantap penghubung Sokasari dengan Kecamatan Bojong. Saya mengapresiasi Kades Sokasari yang kompak dengan warganya menghibahkan tanah miliknya untuk melancarkan pembangunan ruas jalan penghubung ini,” pungkasnya.
Rasa senang juga disampaikan Sukarno (38), warga Desa Sumbaga yang mengatakan jika kondisi ruas jalan Sumbaga ini sebelumnya rusak parah hingga sulit dilalui kendaraan bermotor. Namun demikian, dia dan juga pengguna jalan lain tetap memaksakan melalui jalan tersebut dengan segala risikonya karena memang merupakan satu-satunya akses penghubung Desa Sumbaga dengan Desa Sokatengah.
Dia mengaku senang dengan pembangunan jalan baru yang menggunakan rigid beton tersebut dan mengungkapan rasa terima kasihnya kepada Bupati Umi dan Pemerintah Kabupaten Tegal yang sudah mendengar aspirasi warga Sumbaga untuk membangun ruas jalan tersebut.
“Alhamdulillah saat ini sudah lumayan bisa dilalui, meski belum sepenuhnya sempurna. Tapi ini jauh lebih baik dari sebelumnya yang kondisinya parah. Terlebih saya yang setiap hari mau tidak mau harus melalui jalan ini,” ujarnya. (EW/hn)