Bojong – Bupati Tegal Umi Azizah meninjau proses pengolahan bahan makanan seperti telur dan ikan yang dibagikan ke bayi stunting di bawah usia dua tahun (baduta) dan ibu hamil kekurangan energi kronis (bumil KEK) di rumah salah satu kader Posyandu di Desa Bojong, Kecamatan Bojong, Rabu (09/08/2023) pagi. Bahan makanan tersebut dibeli dari pendanaan gerakan donasi Rames Saceting atau rame-rame ASN sakabehane cegah stunting.
Gerakan filantropi dari aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Tegal ini mampu menghimpun dana hingga Rp206,9 juta sejak diluncurkan tiga bulan lalu dengan menjangkau 2.294 baduta stunting dan 569 ibu KEK.
Di sini, orang nomor satu di Kabupaten Tegal tersebut juga sempat membagikan makanan olahan kepada baduta stunting dan bumil KEK untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Kader Posyandu menjadi ujung tombak percepatan penanganan dan pencegahan stunting.
“Kalau hanya menunggu anggaran dari APBD atau dana desa prosesnya teralu lama dan berbelit. Jadi ini kita buat simpel untuk mempercepat penanganan stunting secara langsung kemasyarakat. Lebih cepat dan praktis karena memang balita dengan kondisi stunting ini jumlahnya dinamis,” kata Umi.
Umi pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh ASN peduli Pemkab Tegal yang telah mendermakan sebagian penghasilian untuk membantu mempercepat penanganan stunting. Hal yang sama juga disampaikannya kepada kader Posyandu yang telah berkenan mengelola dana Rames Saceting tersebut untuk dibelanjakan susu, ikan dan telur serta mengolahnya menjadi makanan siap santap.
“Yang terpenting di sini adalah keterlibatan dari ibu-ibu kader, relawan sosial yang terus bersemangat bergerak membantu warganya terbebas stunting,” kata Umi.
Disarankan kepada kader Posyandu di Kecamatan Bojong mencontoh peran kader di Rumah Pelita atau pemulihan gizi balita di Kecamatan Kedungbanteng. Mereka tidak tidak sekedari membantu memasak dan menyerahkan masakan hasil olahan ini ke kelompok sasaran, melainkan juga melatih ibu-ibunya, terutama yang memiliki balita stunting untuk mengolah bahan makan menjadi aneka menu masakan bergizi dengan tampilannya yang menarik minat anak-anak untuk makan.
Usai meninjau proses pengolahan dan distribusi makan tambahan ini , Bupati Umi bergegas menuju pendopo Kantor Kecamatan Bojong untuk membagikan bahan makanan yang dibeli dari anggaran Rames Saceting kepada kader Posyandu.
Di sini Umi menyampaikan pesan kepada calon pengantin ataupun pasangan usia subur yang akan menjadi ibu tidak lupa mengkonsumsi asupan tambah darah untuk mencegah anemia. Selain kondisi anemia pada ibu, faktor lain yang memengaruhi balita mengalami kondisi stunting diantaranya jarak kelahiran anak terlalu dekat, sehingga salah satu anaknya berpotensi tidak terurus karena si ibu tidak lagi fokus ke satu anak.
“Mencegah bayi terlahir stunting atau dalam perkembangannya mengalami stunting, jangan lupakan empat T, yaitu terlalu muda, terlalu cepat jarak kelahirannya, terlalu banyak anak, dan terlalu tua usia ibu saat hamil,” imbaunya.
Mendukung pesan Bupati Umi, Camat Bojong Cahyono mengatakan di wilayah Kecamatan Bojong ada 30 baduta dengan kondisi stunting. Namun setelah diintervensi melalui gerakan Rames Saceting, 21 baduta stunting berat badannya bertambah dan 22 baduta mengalami pertambahan tinggi badan atau panjang badan.
“Jika melihat status gizinya, baru ada sembilan baduta yang dinyatakan terlepas dari kondisi stunting. Sedangkan 21 baduta lainnya masih terkategori stunting.
Adapun lokus desa stunting di wilayah Kecamatan Bojong ini meliputi empat desa, yaitu Desa Rembul, Bojong, Pucangluwuk dan Kajenengan. Intervensi gizi spesifik yang diberikan kepada bumil KEK dan baduta stunting melalui Rames Saceting ini berupa asupan makanan dua butir telur selama 14 hari berturut-turut atau melihat kondisinya.
“Sampai dengan akhir bulan Juli 2023, jumlah dana yang berhasil dihimpun lewat gerakan Rames Saceting di Kecamatan Bojong jumlahnya mencapai Rp 10,5 juta,” tuturnya.
Sementara di Kecamatan Bumijawa, pada kegiatan serupa, Camat Bumijawa Darmawan menyampaikan jika sampai dengan bulan Juli 2023 telah terkumpul dana Rp15,1 juta. Sedangkan di bulan Agustus, jumlahnya naik hingga Rp 17 juta dengan menjangkau sasaran 101 baduta dan 57 bumil KEK. (AD/hn)