BREBES, korantegal.com – Pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar usia 6 sampai 11 tahun terancam molor. Hal itu menyusul banyaknya pendidik yang terkonfirmasi positif covid-19 setelah melakukan kunjungan ke Solo, Jawa Tengah beberapa hari lalu.
M. Subhan, salah satu aktifis masyarakat di Brebes menyayangkan munculnya cluster covid-19 di Brebes. Apalagi, hal itu turut berdampak pada kegiatan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun yang tengah digencarkan oleh pemerintah.
Menurutnya, dengan diterapkannya kembali pembelajaran secara daring di rumah tentu menyulitkan bagi para vaksinator. “Kalau harus datang ke rumah masing-masing siswa, tentu ini akan memakan waktu lama lagi,”ujar Subhan.
Apalagi, saat ini capaian vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun masih tergolong rendah. Menurutnya, berdasarkan data capaian vaksinasi covid-19 Kabupaten Brebes yang di dapat per Minggu (13/2/2022), untuk dosis pertama baru 65,5 persen (121.579 anak). Sedang untuk dosis kedua baru 0,31 persen (583 anak) dari total sasaran 185.546 anak.
“Artinya saat ini ada sekitar 63.967 anak yang belum mendapatkan vaksin covid-19. Dengan munculnya PJJ (pembelajaran jarak jauh) akibat claster bintek Solo tentu bisa menghambat kegiatan vaksinasi bagi anak-anak,”tandas Subhan.
Ia pun menyayangkan adanya kegiatan bimbingan teknis terhadap 800 orang pendidik se Kabupaten Brebes yang diselenggarakan di Lorin Solo Hotel.
Sementara, Satgas Covid-19 Kabupaten Brebes saat ini terus melakukan tracing terhadap ratusan tenaga kependidikan. Tracing digencarkan setelah diketahui ada sejumlah tenaga pendidik diketahui positif corona dari hasil pemeriksaan rapid swab antigen. Mereka diperiksa setelah pulang dari kegiatan bimbingan teknis (bimtek) luar daerah.
Peserta bimtek merupakan penatausaha bantuan operasional sekolah (BOS) di satuan Korwilcam Brebes. Mereka terdiri dari operator BOS, bendahara sekolah dan beberapa kepala sekolah tingkat SD dan SMP di Brebes. Mereka mengikuti bimtek di Lorin Solo Hotel Kabupaten Karanganyar yang berlangsung selama sepekan.
“Sekarang perkembangannya kita sudah saling koordinasi antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Kemudian Kabid yang menangani bimtek itu sudah komunikasi dengan petugas-petugas puskesmas,” kata Sektetaris Satgas Covid-19 Kabupaten Brebes, Djoko Gunawan, kepada awak media.
Hasil tracing sementara terhadap para tenaga pendidik diketahui jumlahnya terus bertambah. Dari satu Korwilcam Pendidikan Kecamatan Brebes diketahui ada 35 orang positif Covid-19. Disusul hasil tracing dari Puskesmas Losari dari 45 peserta bimtek, ada 22 orang positif. Puskesmas Jatibarang dari 43 peserta, telah diswab 30 orang dan positif 26 orang. Ada 4 orang negatif dan 13 orang tidak hadir.
Kemudian di Korwilcam Bantarkawung ada 58 peserta bintek. Mereka dites swab antigen di dua puskesmas, yaitu Puskesmas Bantarkawung dan Puskesmas Buaran. Di Puskesmas Bantarkawung ada 35 peserta diswab dan 20 orang positif (12 orang bergejala dan 8 orang tidak bergejala). Sedangkan di Puskesmas Buaran ada 22 peserta diswab dan satu orang tidak hadir. Hingga kini hasil swab antigen belum diketahui.
Selanjutnya data dari Korwilcam Tanjung tidak peserta bimtek yang hasil swab antigennya positif. Puskesmas Ketanggungan dari 23 orang dites swab antigen ada 8 orang positif. Puskesmas Cikakak ada 27 peserta yang dites swab ada 5 orang positif. Puskesmas Tonjong dari 42 orang dites swab antigen ada 17 orang positif dan 1 orang positif dari hasil tes swab di Puskesmas Bumiayu.
Untuk mengantisipasi penularan di sekolah antara guru dan siswa pasca bimtek di luar daerah itu, Djoko menyebut, pihaknya sudah meliburkan sekolah tingkat SD hingga SMP. Sitem pembelajaran yang awalnya tatap muka akan kembali beralih dengan pembelajaran daring. Sedangkan untuk guru-guru, pihaknya meminta kepala sekolah untuk selalu memonitor dan melaporkan apabila ada tenaga pendidik yang bergejala.
“Kami minta kepala sekolah dan Dinas Pendidikan untuk selalu memonitor dan melaporkan apabila ada yang bergejala,” tegasnya.
Diketahui, keberangkatan peserta bimtek dari Brebes dibagi dua kloter. Kloter pertama pada tanggal 7-9 Februari dan kloter kedua pada tanggal 9-11 Februari. Mereka mengikuti bimtek untuk pengoperasian aplikasi rencana kegiatan dan anggaran sekolah (Arkas) dan bintek manajemen rencana kegiatan dan anggaran sekolah (Markas).
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora Brebes, Juwita Asmara mengaku, sampai saat ini pihaknya masih memintai laporan hasil pemeriksaan swab dari peserta bintek dari 17 Korwilcam Pendidikan di Kabupaten Brebes yang jumlahnya mencapai 800 orang lebih. Mereka berangkat ke Kota Solo untuk mengikuti bintek pada Senin (7/2/2022) lalu. Pihaknya mengaku tidak mengetahui penyebab para peserta bintek ini positif corona.
“Kegiatan bintek di Solo sudah selesai semua. Total peserta ada 800 an orang yang terdiri dari Operator BOS, Bendahara Sekolah dan beberapa Kepala Sekolah. Saat ini kami sedang memintai hasil swab para peserta bintek yang lain. Karena baru Kecamatan Brebes saja yang sudah melaporkan ke kami,” tandasnya. (Harviyanto)