Scroll kebawah untuk baca artikel
Brebes - Bumiayu

Antisipasi Banjir Bandang dan Longsor, RPH 19 Petak Dawuhan Brebes Dikonservasi

×

Antisipasi Banjir Bandang dan Longsor, RPH 19 Petak Dawuhan Brebes Dikonservasi

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Brebes, Narjo (tengah) didampingi Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat Gunawan Catur Hendro Rahardjo dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah (LHPS) Kabupaten Brebes Laode Vindar Aris Nugroho saat meninjau calon konservasi di RPH Petak 19, Desa Dawuhan.

BREBES, korantegal.com – Mengantisipasi terulangnya banjir bandang dan longsor di Desa Dawuhan Kecamatan Sirampog, Brebes, Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Petak 19 akan dikonservasi.

Wakil Bupati Brebes, Narjo saat meninjau calon konservasi di RPH Petak 19, Desa Dawuhan, Senin (27/12/2021), berharap seluruh elemen masyarakat harus kolaborasi dengan pihak Perhutani dan Pemerintah Kabupaten Brebes untuk mensukseskan program tersebut.

“Konservasi akan dilaksanakan pada Januari 2022 dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat dan instansi serta pegiat lingkungan. Untuk itu, harus dipersiapkan secara matang dan dukungan seluruh pihak sehingga kegiatan dapat berjalan lancar dan sukses., katanya.

Narjo menandaskan, dukungan terpenting adalah dari Kepala Desa dan warganya, karena di tangan merekalah konservasi dapat berhasil dan sesuai dengan harapan bersama.

Ditempat yang sama, Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat Gunawan Catur Hendro Rahardjo menjelaskan, luas lahan RPH Petak 19 yang harus dikonservasi adalah 1.700 hektar. Lahan tersebut tidak memiliki tanaman keras sebagai tegakan sehingga berpotensi terjadinya banjir bandang dan longsor.

Gunawan mengatakan, sebagai pemilik lahan pihaknya bertanggung jawab mengkonservasi demi kelestarian lingkungan dan alam. Untuk itu Gunawan mengajak Kepala Desa beserta warga masyarakat Desa Dawuhan, para penggarap lahan Perhutani untuk ikut mendukung program konservasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah (LHPS) Kabupaten Brebes Laode Vindar Aris Nugroho menjelaskan, Pemkab Brebes akan sengkuyung dalam Gerakan Ayo Menanam. Gerakan ini akan melibatkan seluruh unsur terkait seperti masyarakat, pegiat lingkungan, OPD, lembaga, perbangkan, perumda dan perhutani.

Konservasi, kata Laode, akan tetap memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. Karena bibit pohon yang akan ditanam dilahan adalah tanaman yang bernilai ekonomis. Diantaranya, Kopi, Alpukat, Sirsak, dan Duren. Juga tanaman empon-empon seperti Jahe, Lengkuas, Temulawak dan Kunyit yang bisa ditanam di sekitar area tegakan.

“Sembari menunggu tanaman utama berbuah dan menghasilkan, tanaman empon-empon bisa didayagunakan,” ungkap Aris.
(YS/WS/BBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.