Korantegal.com. Tegal – Tegal Muhammadiyah University (TMU) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian masyarakat melalui inovasi riset yang berdampak langsung bagi sektor pertanian. Kolaborasi antara TMU dan kelompok tani Satria Tani Hanggawana mendapat apresiasi tinggi dari Bappedalitbang Kabupaten Tegal, khususnya dalam penerapan teknologi berbasis sensor dan aplikasi digital untuk mendukung produktivitas petani.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappedalitbang, Noor Sofiah, ST., M.P.W.K., saat mengunjungi kebun melon di Slawi, menyampaikan bahwa program ini sangat membantu petani dalam mengelola lahan secara efisien. Teknologi sensor kelembaban tanah yang dikembangkan memungkinkan petani mengetahui waktu ideal untuk penyiraman, bahkan melakukan penyiraman dari rumah melalui aplikasi di gadget mereka. Selain itu, petani dapat memantau kondisi kebun melon dan menganalisis penyakit tanaman hanya dari layar ponsel.
“Sangat luar biasa. Inovasi ini benar-benar memangkas biaya produksi dan memberi kemudahan bagi petani. Harapannya, riset TMU bisa terus dikembangkan dan diterapkan lebih luas lagi,” ujar Noor Sofiah.
Wakil Rektor II TMU sekaligus Ketua Tim Riset, Nurhadi Kamaluddin, M.Ak., menyampaikan bahwa riset ini merupakan bagian dari visi TMU untuk menjembatani teknologi dan kebutuhan riil masyarakat.
“Kami tidak ingin riset berhenti di laboratorium. Kami ingin teknologi hadir di tengah masyarakat, menyentuh kehidupan petani, dan memberi solusi nyata,” ungkap Nurhadi.
Ia menjelaskan bahwa timnya telah melakukan serangkaian uji coba dan pendampingan langsung kepada petani, agar teknologi yang dikembangkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan lapangan. Menurutnya, keberhasilan program ini bukan hanya soal kecanggihan alat, tetapi juga soal bagaimana membangun kepercayaan dan literasi teknologi di kalangan petani.
“Petani kita sangat adaptif. Ketika mereka melihat manfaat langsung seperti bisa menyiram tanaman dari rumah, memantau kebun dari jauh, bahkan menganalisis penyakit tanaman lewat layar hp mereka antusias. Ini adalah bukti bahwa teknologi bisa inklusif,” tambahnya.
Nurhadi juga menekankan pentingnya sinergi antara kampus, pemerintah daerah, dan komunitas lokal dalam mendorong inovasi berkelanjutan. Ia berharap dukungan dari Bappedalitbang menjadi pemicu bagi TMU untuk terus melahirkan riset-riset aplikatif yang berdampak luas.
“Kami berterima kasih atas apresiasi dari Bappedalitbang. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus bergerak, berinovasi, dan berkontribusi nyata bagi kesejahteraan petani,” tutupnya.