Scroll kebawah untuk baca artikel
Berita UtamaTegal - Slawi

Pameran Gigantopithecus, Kera Raksasa Terbesar di Asia Tenggara ada di Tegal

×

Pameran Gigantopithecus, Kera Raksasa Terbesar di Asia Tenggara ada di Tegal

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud (tengah) mengamati fosil fragmen Gigantopithechus pada ajang Pameran Temporer Gigantopithecus Expo 2024 di Trasa Coworking Space (Tracking Space), Senin (07/10/2024).

SLAWI, korantegal.com – Pameran Temporer Gigantopithecus Expo 2024 bertajuk Wanara Seba resmi dibuka. Pameran kepurbakalaan yang akan berlangsung hingga 13 Oktober 2024 nanti diharapkan mampu menghipnotis pengunjung dengan sejumlah koleksi fosil flora dan fauna milik Museum Semedo yang dipamerkan, termasuk replika Gigantopithecus Blacki atau spesies primata terbesar yang diperkirakan hidup sekitar 300.000 hingga dua juta tahun yang lalu di wilayah Semedo.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud menyampaikan, penyelenggaraan Gigantopithecus Expo 2024 ini diharapkan mampu membuka wawasan publik akan kehidupan purba atau prasejarah dan interaksinya dengan lingkungan sekitar saat itu, selain menumbuhkan rasa memiliki atas potensi kepurbakalaan yang ada di Kabupaten Tegal sehingga masyarakat bisa ikut menjaga dan melestarikan keberadaan benda-benda cagar budaya ini.

“Lewat pameran ini saya berharap dapat tercipta upaya yang kolaboratif dalam mendorong daya cipta untuk pembangunan karakter yang berbudaya, sehingga memantik harmonisasi akademis, ekologis, dan berdampak secara ekonomis dalam pembangunan daerah melalui dampak budaya yang berkelanjutan,” kata Amir di Trasa Coworking Space (Tracking Space), Senin (07/10/2024).

Senada dengan itu, Kepala Unit Museum Situs Semedo Gatut Eko Nurcahyo yang hadir mewakili Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbudristek RI menjelaskan jika pameran temporer ini diharapkan bisa memberikan edukasi, pengalaman tentang kehidupan purba, meningkatkan potensi pariwisata dan menumbuhkan ekonomi kreatif serta memperkenalkan Museum Semedo ke tingkat nasional bahkan internasional.

Baca Juga : Pekerjaan Rigid Beton di Ruas Jalan Desa Wangandawa Selesai Akhir Oktober 2024

Pihaknya juga mencatat ada peningkatan jumlah kunjungan ke Museum Situs Semedo di mana sepanjang tahun 2022 ada 72 ribu kunjungan dan di tahun 2023 ada 87 ribu kunjungan. Sedangkan sepanjang tahun 2024 ini sampai dengan bulan September tercatat ada 58.133 kunjungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.